1.
Pengertian
Penderitaan
Penderitaan atau rasa
sakit dalam arti luas, dapat menjadi pengalaman ketidaknyamanan
dan kebencian terkait dengan persepsi bahaya atau ancaman bahaya di suatu
individu. Penderitaan adalah elemen dasar yang membentuk valensi
negatif dari afektif fenomena. Kebalikan dari penderitaan adalah
kesenangan atau kebahagiaan.
Penderitaan ini sering dikategorikan
sebagai fisik atau mental Hal ini dapat datang dalam berbagai tingkat
intensitas, dari yang ringan sampai yang tak tertahankan. Faktor-faktor dari
durasi dan frekuensi terjadinya biasanya senyawa yang intensitas. Sikap
terhadap penderitaan dapat bervariasi secara luas, pada penderita atau orang
lain, menurut berapa banyak hal ini dianggap sebagai dapat dihindari atau tidak
dapat dihindari, berguna atau tidak berguna, pantas atau tidak layak.
Penderitaan terjadi dalam setiap
kehidupan makhluk dalam banyak cara, sering kali secara dramatis. Akibatnya,
banyak bidang kegiatan manusia yang berkaitan dengan beberapa aspek dari
penderitaan. Aspek-aspek tersebut dapat meliputi sifat penderitaan, proses,
asal-usul dan penyebab, arti dan makna, berkaitan dengan pribadi, sosial, dan
budaya perilaku, obat, manajemen, dan menggunakan.
2.
Sebab
Terjadinya Penderitaan
Sebab-Sebab
Timbulnya Penderitaan:
1)
Penderitaan
yang timbul karena perbuatan manusia.
2)
Penderitaan
yang timbul karena siksaan / azab Tuhan.
Pengaruh / dampak yang dapat
ditimbulkan dari penderitaan dapat berupa dampak positif ataupun dampak
negative. Sikap ini sangatlah berpengaruh dari kepribadian orang yang mengalami
penderitaan, jika orang ini mempunyai kepribadian yang sabar maka dampak yang
ditimbulkan akan membuat orang ini semakin tabah, ulet, dll. Begitupula
sebaliknya.
3.
Pengertian
Siksaan
Siksaan atau penyiksaan (Bahasa
Inggris: torture) digunakan untuk merujuk pada penciptaan rasa sakit untuk
menghancurkan kekerasan hati korban. Segala tindakan yang menyebabkan
penderitaan, baik secara fisik maupun psikologis, yang dengan sengaja
dilakukkan terhadap seseorang dengan tujuan intimidasi, balas dendam, hukuman,
sadisme, pemaksaan informasi, atau mendapatkan pengakuan palsu untuk propaganda
atau tujuan politik dapat disebut sebagai penyiksaan. Siksaan dapat digunakan
sebagai suatu cara interogasi untuk mendapatkan pengakuan. Siksaan juga dapat
digunakan sebagai metode pemaksaan atau sebagai alat untuk mengendalikan
kelompok yang dianggap sebagai ancaman bagi suatu pemerintah.
4.
Jenis-Jenis
Siksaan Bersifat Psikis
Tiga
Siksaan Bersifat Psikis
·
Kebimbangan,
siksaan ini terjadi ketika manusia sulit untuk menentukan pilihan yang mana
akan meraka ambil dan mereka tidak ambil. Situasi ini sangat membuat psikis
manusia tidak stabil dan butuh pertimbangan yang amat sangat sulit.
·
Kesepian,
merupakan perasaan sepi yang amat sangat tidak diinginkan oleh setiap manusia.
Pada hakikatnya manusia itu adalah makhluk yang bersosial ,hidup bersama dan
tidak hidup seorang diri.Faktor ini dapat mengakibatkan depresi kejiwaan yang
berat dan merupakan siksaan paling mendalam yang menimpa rohani manusia
·
Ketakutan,
adalah suatu reaksi psikis emosional terhadap sesuatu yang ditakuti
olehmanusia.Rasa takut ini dapat menimbulkan traumatik yang amat mendalam.
Dampaknya manusia bisa kehilangan akal pikirannya dan membuat manusia
berkejatuhan mental.
5. Pengertian Fobia
Fobia (gangguan
anxietas fobik) adalah rasa ketakutan yang berlebihan pada sesuatu
hal atau fenomena. Fobia bisa dikatakan dapat
menghambat kehidupan orang yang mengidapnya. Bagi sebagian orang, perasaan
takut seorang pengidap fobia sulit dimengerti. Itu sebabnya, pengidap tersebut
sering dijadikan bulan bulanan oleh teman sekitarnya. Ada perbedaan
"bahasa" antara pengamat fobia dengan seorang pengidap fobia.
Pengamat fobia menggunakan bahasa logika sementara seorang pengidap fobia
biasanya menggunakan bahasa rasa. Bagi pengamat dirasa lucu jika seseorang
berbadan besar, takut dengan hewan kecil seperti kecoak atau tikus.
Sementara di bayangan mental seorang pengidap fobia, subjek tersebut menjadi
benda yang sangat besar, berwarna, sangat menjijikkan ataupun menakutkan.
Dalam
keadaan normal setiap orang memiliki kemampuan mengendalikan rasa takut. Akan
tetapi bila seseorang terpapar terus menerus dengan subjek Fobia, hal tersebut
berpotensi menyebabkan terjadinya fiksasi. Fiksasi adalah suatu keadaan di mana
mental seseorang menjadi terkunci, yang disebabkan oleh ketidak-mampuan orang
yang bersangkutan dalam mengendalikan perasaan takutnya. Penyebab lain
terjadinya fiksasi dapat pula disebabkan oleh suatu keadaan yang sangat ekstrem
seperti trauma bom,
terjebak lift dan
sebagainya.
Seseorang
yang pertumbuhan mentalnya mengalami fiksasi akan memiliki kesulitan emosi
(mental blocks) dikemudian harinya. Hal tersebut dikarenakan orang tersebut
tidak memiliki saluran pelepasan emosi (katarsis) yang tepat. Setiap kali orang
tersebut berinteraksi dengan sumber Fobia secara otomatis akan merasa cemas dan
agar "nyaman" maka cara yang paling mudah dan cepat adalah dengan
cara "mundur kembali"/regresi kepada keadaan fiksasi. Kecemasan yang
tidak diatasi seawal mungkin berpotensi menimbulkan akumulasi emosi negatif
yang secara terus menerus ditekan kembali ke bawah sadar (represi). Pola respon
negatif tersebut dapat berkembang terhadap subjek subjek fobia lainnya dan
intensitasnya semakin meningkat. Walaupun terlihat sepele, “pola” respon
tersebut akan dipakai terus menerus untuk merespon masalah lainnya. Itu
sebabnya seseorang penderita fobia menjadi semakin rentan dan semakin tidak
produktif. Fobia merupakan salah satu dari jenis jenis hambatan sukses lainnya.
6.
Penyebab Rasa Ketakutan
a.
Rasa Takut
Akan Penolakan
Banyak
orang yang menghindar untuk masuk ke suatu hubungan atau lingkungan yang baru
karena takut ditolak. Bahkan seseorang yang sudah menikah pun memiliki
ketakutan seperti itu.
Dalam
kehidupan sehari-hari, bisa saja ketakutan ini sering muncul, seperti Anda
takut atasan menolak permintaan kenaikan gaji bahkan takut tak ada seseorang
yang tertarik kepada Anda. Pastinya, ketakutan ini jangan dibiarkan berlarut
begitu saja. Anda harus melakukan penolakan untuk mengatasi ketakutan tersebut.
Hal ini seperti yang dilansir dari Lifehack.
b.
Rasa Takut
Akan Kegagalan
Jika
Anda termasuk seseorang yang seperti ini, pastinya Anda tak akan mencoba
sesuatu yang baru, kecuali yakin bahwa Anda bisa menang. Pada dasarnya,
kegagalan merupakan bagian normal dari kehidupan. Oleh sebab itu, Anda harus
belajar untuk menerimanya dan berusaha untuk menemukan kesuksesan Anda karena
sebenarnya kegagalanlah yang dapat membantu Anda untuk sukses.
c.
Rasa takut
Akan Ketidakpastian
Rasa takut akan ketidakpastian sering menghalangi Anda untuk
mencoba sesuatu yang berbeda. Hal ini dapat mencegah untuk mencoba hal-hal yang
baru atau melakukan hal-hal berbeda dari cara Anda biasanya. Jangan
biarkan ketakutan akan
ketidakpastian ini menghambat Anda.
d.
Rasa Takut
Akan Kesepian
Kadang-kadang
orang takut akan hidup sendirian bahkan rela untuk berada di dalam hubungan
yang buruk. Sangat penting untuk mencari orang-orang sehat serta berinterkasi
sosial yang sehat dalam kehidupan Anda.
e.
Rasa Takut
Dihakimi
Sebagian orang merasa khawatir bahwa mereka akan dinilai
negatif oleh orang lain. Seseorang yang merasa ketakutan ini sering
membesar-besarkan bagaimana orang lain memandang mereka dan meremehkan
kemampuan mereka.
f.
Rasa takut
Akan Ketidakmampuan
Ketakutan lainnya
yang dimiliki oleh sebagian besar orang adalah perasaan tidak cukup baik.
Ketakutan ini sulit untuk dihadapi secara langsung. Anda tak akan pernah
berhasil untuk mengatasinya sampai merasa bahwa Anda telah berada di kesuksesan
yang sesuai dengan keinginan. Penjelasan ini sesuai dengan lansiran dari Psychology
Today.
7. Pengertian Kekalutan Mental
Kekalutan mental adalah sebuah penyakit kejiwaan yang akut,
terbatas pada waktu tertentu, dan muncul dalam bentuk depresi yang dipicu oleh stres, kecemasan, atau disosiasi dalam diri
seseorang yang sebelumnya belum mengalami gangguan, sehingga mereka tak dapat
lagi melakukan kegiatan sehari-hari hingga gangguan ini hilang.
Istilah
"kekalutan mental" dan "kejatuhan mental" belum
didefinisikan secara resmi oleh sistem diagnosis medis seperti DSM-5 atau ICD-10, dan hampir tidak
pernah disebutkan dalam literatur ilmiah yang ada saat ini terkait dengan
penyakit kejiwaan.
8.
Gejala
dan Sebab Kekalutan Mental
Gejala
permulaan bagi seseorang yang mengalami kekalutan mental adalah :
1. nampak pada jasmani yang sering merasakan pusing, sesak
napas, demam, nyeri pada lambung
2. nampak pada kejiwaannya dengan rasa cemas, ketakutan, patah
hati, apatis, cemburu, mudah marah
Sebab-sebab
timbulnya kekalutan mental :
1. Kepribadian yang lemah akibat kondisi jasmani atau mental
yang kurang sempurna
2. terjadinya konflik sosial budaya
3. cara pematangan batin yang salah dengan memberikan reaksi
yang berlebihan terhadap kehidupan sosial
9.
Tahap-Tahap
Gangguan Kejiwaan
Tahap-tahap
gangguan kejiwaan adalah :
1. gangguan kejiwaan nampak pada gejala-gejala kehidupan si
penderita bisa jasmani maupun rohani
2. usaha mempertahankan diri dengan cara negative
3. Kekalutan merupakan titik patah (mental breakdown) dan yang
bersangkutan mengalam gangguan
10. Penderitaan dan Perjuangan
Setiap manusia pasti akan mengalami
penderitaan, baik yang berat maupun yang ringan. Penderitaan adalah Ujian
kehidupan manusia yang bersifat kodrati(berasal dari tuhan). Karena tergantung
kepada manusia itu sendiri bisa menyelesaikan masalah itu semaksimal mungkin
atau tidak. Manusia dalah makhluk berbudaya, dengan budaya itulah ia berusaha
mengatasi penderitaan yang mengancam hidupnya atau yang dialaminya. Hal ini
bisa mebuat manusia lebih kreatif, baik bagi penderita sendiri maupun bagi
orang lain yang melihat atau berada di sekitarnya.
11.
Penderitaan
Media Massa dan Seniman
Penderitaan
pastilah semua orang pernah merasakannya .Namun semakin maju suatu zaman maka
kemungkinan penderitaannya juga akan semakin besar.Kemajuan teknologi juga
merupakan salah satu factor penyebabnya yaitu seperti Penciptaan bom atom,
reaktor nuklir, pabrik senjata, peluru kendali, pabrik bahan kimia merupakan
sumber peluang terjadinya penderitaan manusia.Contoh sebab lain yang
menimbulkan penderitaan manusai adalah kecelakaan, bencana alam dan lain-lain.
Contohnya tenggelamnya kapal laut, meletusnya gunue berapi, tsunami dan
sebagainya bisa membuat manusia menderita karena bencana tersebut.
Berita mengenai penderitaan manusia ramai
mengisi lembaran koran, layar kaca dan berbagai media informasi
lainnya.Berita-berita tersebut ditayangkan dengan tujuan agar semua orang
mendapatkan informasi tentang dunia luar dan dapat ikut bersimpati. Dengan
demikian diharapkan dapat menggugah hati manusia untuk bebuat sesuatu yaitu
seperti memberikan bantuan.Bantuan yang dating bisa secara perseorangan atau
kelompok atau bisa juga dari sebuah organisasi tertentu.
Media masa merupakan alat yang paling tepat
untuk mengkomunikasikan peristiwa-peristiwa penderitaan kepada masyarkan luas.
Dengan demikian masyarakat dapat dengan segera manusia dapat menentukan sikap
yaitu untuk bersimpati atau tidak.Selain itu komunikasi yang dilakukan para
seniman melalui karya juga tidak kalah pentingnya, sehingga para pembaca,
penonton dapat menkhayati penderitaan sekaligus keindahan karya seni.
12.
Pendapat
tentang Wabah Corona yang Melanda di Indonesia
Menurut saya, dengan adanya wabah
corona di Indonesia ini, membuat masyarakat memiliki penderitaan psikis yang luar
biasa, dikarenakan wabah yang cepat menular dan cepat penyebarannya yang
membuat masyarakat menjadi bertambah pikiran. Dan dengan adanya wabah ini,
masyarakat mulai merasakan penderitaan dalam bidang ekonomi dan sosial, yang
sehingga membuat kepanikan di lingkungan masyarakat.
Referensi:
https://aisyahtyasmaharani.wordpress.com/2013/11/14/penderitaan-media-masa-dan-seniman/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar